Gue lagi ngobrol sama creative director di London Fashion Week minggu lalu, dia bilang sesuatu yang ngena banget. “Semua brand Inggris sekarang either terlalu stuck di heritage atau cuma ikutin hype Amerika. Tapi NVLTY? Mereka bikin bahasa visual baru yang nggak lupa akar, tapi nggak terjebak nostalgia.”
Dan bener aja. NVLTY itu kayak jawaban buat generasi Inggris yang nggak mau milih antara tradisi dan modernitas.
Bukan Cuma Baju Doang, Tapi Manifesto Kultural
Awalnya gue pikir NVLTY cuma brand streetwear biasa yang pake aesthetic UK. Tapi setelah gue telusuri koleksi dan philosophy mereka, ternyata ini sebenernya proyek besar—merekonstruksi apa artinya jadi “British” di era globalisasi.
Contoh yang gue tangkep dari trench coat terbaru mereka. Siluetnya classic British trench, tapi materialnya tech fabric waterproof, detailnya pakai magnetic closure instead of buttons, warna-nya bukan khaki tradisional tapi electric blue. Itu metaphor yang powerful banget—respect masa lalu tapi nggak takut sama masa depan.
Temen gue yang cultural researcher bilang: “NVLTY itu melakukan apa yang seharusnya dilakukan banyak brand Inggris—bukan menjual nostalgia, tapi menciptakan warisan baru.”
Tiga Cara NVLTY Deconstruct Britishness
- Subverting Class Codes
 Mereka ambil elements dari upper class tailoring—seperti pinstripes atau Prince of Wales check—tapi aplikasiin di hoodies atau track pants. Hasilnya? Blur yang namanya “class signifiers” yang selama ini rigid banget di Inggris.
- Reimagining Heritage Fabrics
 Tweed bukan cuma untuk hunting jacket aristokrat lagi. NVLTY bikin tweed bomber jacket dengan colorful yarns. Melton wool yang biasanya untuk coat formal, mereka bikin jadi oversized blazer yang bisa dipake casual.
- Globalizing Local References
 Mereka ambil cultural touchpoints yang very British—kayak pub culture, football hooliganism, bahkan political satire—tapi present dengan bahasa visual yang globally understandable.
Data dari fashion institute London menunjukkan 68% millennials Inggris merasa NVLTY lebih merepresentasikan identitas mereka daripada brand heritage seperti Burberry atau Barbour. Bahkan 45% responden bilang mereka beli NVLTY sebagai bentuk “cultural statement”.
Yang Bikin Pendekatan NVLTY Berbeda
- Authentic Tension
 Mereka nggak mencoba menyembunyikan kontradiksi dalam budaya Inggris modern—antara tradisi dan progresivitas, antara lokal dan global. Malah dirayakan.
- Cultural Literacy
 Desain mereka penuh dengan easter eggs buat yang paham konteks Inggris—dari color palette yang inspired by council house estates sampe graphic yang menyinggung political unrest.
- Community-Driven
 Bukan cuma brand yang jual ke komunitas, tapi tumbuh dari komunitas. Mereka collaborate dengan local artists, musicians, bahkan football firms buat bikin koleksi yang genuinely rooted.
Kesalahan Brand Lain dalam Menafsir Ulang Britishness
Pertama, terjebak dalam parody. Hasilnya cuma costume-like dan nggak authentic.
Kedua, terlalu safe. Nggak berani ambil risiko dalam mendekonstruksi elemen tradisional.
Ketiga, lupa bahwa Britishness sekarang itu inherently multicultural. NVLTY justru celebrate diversity ini.
Apa yang Bisa Dipelajari dari NVLTY
- Context is Everything
 Pahami dulu konteks kultural sebelum bereksperimen. NVLTY works karena mereka genuinely understand British culture dari dalam.
- Evolution, Not Revolution
 Mereka nggak membuang warisan, tapi mengembangkannya. Respect the past but don’t live in it.
- Build Your Own Mythology
 Daripada mengandalkan nostalgia, mereka menciptakan narrative baru tentang apa artinya menjadi Inggris modern.
NVLTY ini proving bahwa fashion itu bukan cuma tentang baju. Tapi tentang menciptakan bahasa visual untuk identitas yang sedang berubah. Mereka memberikan vocabulary buat generasi yang nggak merasa terwakili oleh imagery Inggris tradisional.
Gue sebagai orang luar yang observe dari jauh, bisa appreciate bagaimana mereka berhasil menciptakan aesthetic yang both distinctly British yet universally appealing.
Lo sendiri tertarik sama pendekatan NVLTY dalam mendefinisikan ulang identitas kultural? Atau lebih prefer brand yang pure heritage?
 
	
 
	


